Pengolahan limbah merupakan masalah serius yang dihadapi saat ini, termasuk limbah kotoran manusia skala rumah tangga. Umumnya, setiap rumah memiliki tangki yang menampung limbah ini dengan tujuan menjaga kesehatan lingkungan. Saat ini, terobosan baru dari tangki penampungan ini telah berkembang dengan sistem biofiltrasi yang lebih ramah lingkungan. Anda mungkin mengenalnya dengan septic tank biotech atau bio septic tank. Sayangnya, belum banyak yang menggunakan tangki ini. Mari mengenal bio septic tank dan cara kerja selengkapnya di sini!
Apa Itu Bio Septic Tank?

Bio septic tank adalah jenis tangki septik yang menggunakan teknologi biologis untuk mengurai limbah organik secara lebih efektif dan ramah lingkungan. Produk ini sebenarnya mirip dengan septic tank konvensional yang berfungsi untuk menampung kotoran. Bedanya, dalam tangki bio septic ini terdapat teknologi bio filterisasi yang dapat mengubah limbah padat menjadi limbah cair yang ramah lingkungan.
Teknologi biofilter dalam bio septic tank bekerja dengan mengurai cairan buangan menjadi lebih aman dan bebas bau. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan produksi biogas dan daur ulang air. Proses ini meniru fenomena alam di mana tangki limbah menyediakan lingkungan bagi bakteri untuk mencerna sampah organik dan mengubahnya menjadi energi terbarukan.
Bio septic tank biasanya terbuat dari bahan dasar fiber atau plastik polyethylene (PE), yang membuatnya lebih kuat dan tahan lama. Dengan keunggulan ini, bio septic tank memberikan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk pengelolaan limbah domestik.
Bagaimana Cara Kerja Bio Septic Tank?

Cara kerja bio septic tank tergantung pada jenis tangki yang digunakan. Namun, umumnya terdapat beberapa ruang di dalam bio septic tank yang memungkinkan pemindahan air dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya selama proses berlangsung. Berikut ini tahapan umum cara kerja bio septic tank.
1. Limbah Masuk ke Dalam Bio Septic Tank dan Dihancurkan
Pada tahap pertama, limbah rumah tangga seperti tinja, air sabun, dan air bekas lainnya masuk ke dalam tangki septik setelah dibilas. Di dalam tangki, limbah akan melewati bagian bar screen atau unit pengolahan pendahuluan yang berfungsi menghancurkan limbah padat menjadi serpihan kecil agar mudah larut.
2. Tahap Penguraian
Limbah kemudian akan masuk ke ruang penguraian. Tahap penguraian pertama dilakukan oleh bakteri anaerob yang menguraikan bahan organik kasar dalam padatan, menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Hal ini membuat limbah padat sepenuhnya berubah menjadi limbah cairan.
Cairan limbah yang sudah diuraikan kemudian masuk ke ruang biofilter. Ruangan ini umumnya berisi media bio ball yang berfungsi sebagai tempat tinggal bakteri aerob untuk melakukan penguraian lanjutan terhadap limbah cairan.
3. Tahap Penyaringan
Setelah diuraikan oleh bakteri, limbah cairan menuju ruang filtrasi atau penyaringan. Filtrasi ini berfungsi untuk menyaring kotoran, bakteri, dan virus yang masih tersisa dari cairan limbah. Proses ini bertujuan untuk memastikan air aman dan tidak mencemari lingkungan.
4. Tahap Netralisasi dan Disinfeksi
Pada bio septic tank, cairan yang telah melewati penyaringan tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi kembali dinetralisasi dan disinfeksi untuk memastikan keamanannya. Netralisasi dilakukan untuk menetralkan pH air limbah agar tidak mencemari lingkungan, sedangkan disinfeksi dilakukan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin masih terdapat dalam air limbah. Melalui tahapan ini, tingkat kejernihan air sangat tinggi dengan polusi rendah sehingga sangat aman ketika dibuang ke lingkungan.
5. Tahap Resapan Cairan ke Lingkungan
Air limbah yang telah dinetralisasi dan disinfeksi kemudian dialirkan ke luar tangki melalui pipa resapan. Pipa resapan ini memungkinkan air limbah terserap ke dalam tanah. Air yang telah bersih dan bebas bakteri serta sejenisnya membuat kualitas air tanah akan menjadi lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi. Hal ini tentunya membuat penggunaan bio septic tank tidak hanya membantu mengelola limbah dengan efektif, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tips Merawat Bio Septic Tank

Agar dapat mengenal bio septic tank lebih jauh, Anda juga perlu memperhatikan bagaimana cara merawatnya. Sebenarnya, tidak terlalu sulit merawat bio septic tank karena hampir sama dengan perawatan septic tank pada umumnya. Berikut ini beberapa tips merawat bio septic tank yang bisa Anda ikuti.
1. Hindari Membuang Benda yang Tidak Bisa Terurai
Hal terpenting dalam merawat bio septic tank adalah menghindari membuang benda-benda yang tidak bisa terurai oleh bakteri pengurai ke dalam tangki. Benda-benda tersebut, misalnya plastik, tisu, pembalut wanita, puntung rokok, sisa makanan berlemak, dan minyak goreng. Benda-benda tersebut dapat menyumbat tangki dan menghambat proses penguraian limbah.
2. Gunakan Deterjen dan Sabun Ramah Lingkungan
Deterjen dan sabun yang mengandung bahan kimia keras dapat membunuh bakteri pengurai dalam bio septic tank. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan deterjen dan sabun yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia keras.
3. Periksa Kondisi Bio Septic Tank Secara Berkala
Penting untuk memeriksa kondisi bio septic tank secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan pada tangki atau sistem biofilter. Periksa juga apakah ada kebocoran pada pipa resapan.
4. Hindari Penggunaan Cairan Pembersih Kloset Berlebihan
Cairan pembersih kloset yang mengandung bahan kimia keras dapat membunuh bakteri pengurai. Oleh karena itu, hindari penggunaan cairan pembersih kloset secara berlebihan.
5. Tanam Pohon di Sekitar Bio Septic Tank
Akar pohon dapat membantu menyerap air limbah dari bio septic tank dan menyaringnya sebelum dialirkan ke lingkungan. Tanamlah pohon di sekitar area septic tank untuk membantu menjaga kesehatan lingkungan.
Ingin Punya Rumah yang Langsung Menyediakan Bio Septic Tank?
Nah, sudah mengenal lebih jauh mengenai bio septic tank, kan? Pada prinsipnya, bio septic tank dibuat dengan tujuan yang berdampak besar pada keberlanjutan hidup. Sayangnya, belum banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menggunakan jenis tangki septik ini. Selain itu, harga yang ditawarkan untuk bio septic tank masih cukup mahal sehingga banyak masyarakat yang belum menggunakannya.
Oleh karena itu, RELIFE sebagai developer yang mengutamakan keberlanjutan dalam setiap proyeknya, membuat terobosan dengan menggunakan bio septic tank dalam setiap rumahnya. Salah satu proyek tersebut adalah perumahan Anaya Bambu Apus. Tertarik dengan perumahan ini? Segera hubungi RELIFE untuk informasi lebih lanjut dan jadilah bagian dari solusi lingkungan yang berkelanjutan!